Saturday, 9 March 2013

pertahankan kebhinekaan kita


Masih pantaskah jika negeri ini disebut negeri yang penduduknya ramah tamah??

masih bisakah negeri ini dianggap negeri yang cinta damai???

dan apakah tiap penduduk negeri ini sudah tidak lagi mengerti apa arti dari bhineka tunggal ika itu??
mungkin mereka mengerti arti bhineka tunggal ika, namun bagi mereka itu tidak begitu berarti atau mereka hanya menganggap bahwa bhineka tunggal ika merupakan tulisan yang tertera pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda.

Lalu mengapa para penduduk negeri ini saling melukai hanya untuk urusan sepele dan ke’egoan yang besar

Misalnya saja kita ambil dari ranah sepak bola nasional

Seharusnya sepak bola bisa menjadi pemersatu antar penduduk Indonesia, namun persepak bolaan kita telah tercoreng oleh tindakan anarkis dari masing masing supporter dari tiap tim ditambah lagi kepengurusan yang terjadi kekacau balauan karena masalah dualism kompetisi

Fanatisme kosong yang berlebihan akan daerahnya atau klub yang mereka idolakan

Jika bertemu dengan pendukung dari klub lain yang dimusuhi tak segan saling menyerang bahkan saling bunuh.

Anehnya jika mendukung Indonesia dalam pertandingan internasional, permusuhan2 itu seakan lenyap tak tersisa

Tak peduli yang awalnya musuh atau kawan semua berbaur menjadi satu

Yang menjadi permasalahan, mengapa hal itu tidak bisa terjadi saat pertandingan sepak bola yang menyangkut klub dalam negeri????

Memang wajar yang namanya suatu kelompok itu pasti mengedepankan ETNOSENTRISME, ibarat manusia etnosentrisme adalah nyawanya,
Wajar tawuran, akibat etnosentris berlebihan

Namun jika hal itu “wajar”, apakah kita harus membiarkan saja ??

Apakah kita masih tega jika banyak anak muda bangsa saling serang bahkan saling membunuh karena permasalahan tersebut??
Dan apakah kita akan diam saja melihat nyawa anak bangsa melayang begitu saja??

Saya disini sebagai anak muda bangsa Indonesia mengajak segala golongan agar bekerjasama agar hal itu bisa diselesaikan, mengedepankan etnosentris wajar saja asalkan tidak berlebihan sehingga tawuran atau apalah bisa di tekan, saya tidak mengatakan bisa di hilangkan karena sulit bahkan hamper mustahil menghilangkan konflik yang terjadi antar manusia. Namun jika bisa di tekan dan dikurangi sedikit demi sedikit tidak mustahil bahwa hal tersebut bisa diatasi.

Jangan sampai jiwa bhineka tunggal ika kita sebagai warga negara Indonesia luntur dan hilang karena hal itu telah diperjuangkan oleh para leluhur bangsa kita yang rela mengorbankan nyawa mereka demi merdekanya Indonesia….

Kebhinekaan Indonesia harga mati . . . . !!!!!