Masih pantaskah jika negeri ini disebut negeri yang
penduduknya ramah tamah??
masih bisakah negeri ini dianggap negeri yang cinta damai???
masih bisakah negeri ini dianggap negeri yang cinta damai???
dan apakah tiap penduduk negeri ini sudah tidak lagi
mengerti apa arti dari bhineka tunggal ika itu??
mungkin mereka mengerti arti bhineka tunggal ika, namun bagi mereka itu tidak begitu berarti atau mereka hanya menganggap bahwa bhineka tunggal ika merupakan tulisan yang tertera pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda.
mungkin mereka mengerti arti bhineka tunggal ika, namun bagi mereka itu tidak begitu berarti atau mereka hanya menganggap bahwa bhineka tunggal ika merupakan tulisan yang tertera pada pita yang dicengkeram oleh burung garuda.
Lalu mengapa para penduduk negeri ini saling melukai hanya
untuk urusan sepele dan ke’egoan yang besar
Misalnya saja kita ambil dari ranah sepak bola nasional
Seharusnya sepak bola bisa menjadi pemersatu antar penduduk
Indonesia, namun persepak bolaan kita telah tercoreng oleh tindakan anarkis
dari masing masing supporter dari tiap tim ditambah lagi kepengurusan yang
terjadi kekacau balauan karena masalah dualism kompetisi
Fanatisme kosong yang berlebihan akan daerahnya atau klub
yang mereka idolakan
Jika bertemu dengan pendukung dari klub lain yang dimusuhi
tak segan saling menyerang bahkan saling bunuh.
Anehnya jika mendukung Indonesia dalam pertandingan
internasional, permusuhan2 itu seakan lenyap tak tersisa
Tak peduli yang awalnya musuh atau kawan semua berbaur
menjadi satu
Yang menjadi permasalahan, mengapa hal itu tidak bisa
terjadi saat pertandingan sepak bola yang menyangkut klub dalam negeri????
Memang wajar yang namanya suatu kelompok itu pasti mengedepankan
ETNOSENTRISME, ibarat manusia etnosentrisme adalah nyawanya,
Wajar tawuran, akibat etnosentris berlebihan
Wajar tawuran, akibat etnosentris berlebihan
Namun jika
hal itu “wajar”, apakah kita harus membiarkan saja ??
Apakah kita masih tega jika banyak anak muda bangsa saling serang bahkan saling
membunuh karena permasalahan tersebut??
Dan apakah kita akan diam saja melihat nyawa anak bangsa melayang begitu saja??
Saya disini sebagai anak muda bangsa Indonesia mengajak segala
golongan agar bekerjasama agar hal itu bisa diselesaikan, mengedepankan
etnosentris wajar saja asalkan tidak berlebihan sehingga tawuran atau apalah
bisa di tekan, saya tidak mengatakan bisa di hilangkan karena sulit bahkan
hamper mustahil menghilangkan konflik yang terjadi antar manusia. Namun jika
bisa di tekan dan dikurangi sedikit demi sedikit tidak mustahil bahwa hal
tersebut bisa diatasi.
Jangan sampai jiwa bhineka tunggal ika kita sebagai warga negara
Indonesia luntur dan hilang karena hal itu telah diperjuangkan oleh para
leluhur bangsa kita yang rela mengorbankan nyawa mereka demi merdekanya
Indonesia….
Kebhinekaan Indonesia harga mati . . . . !!!!!